Langsung ke konten utama

Jiwa Entrepreneur, Perlukah?



Anda berjiwa “Entrepreneur”? Atau dalam bahasa Indonesia, Anda berjiwa “Pengusaha”? Tentu bagi orang-orang yang mempunyai pendidikan di Ekonomi. Namun untuk anda yang berpendidikan di Teknik, Keguruan, Jurusan Ilmu Pengetahuan, Hukum, Agama, atau lainnya atau bahkan Kedokteran perlukah berjiwa Pengusaha? Itu jawaban yang berbeda untuk setiap orang. Bagi anda yang mempunyai latar belakang pendidikan Ekonomi atau semacamnya tentu saja sudah berfikir sejak awal untuk membangun usaha anda sendiri, anda sudah mengambil ancang-ancang untuk kesana dengan mengambil pendidikan tersebut supaya  lebih mapan dalam mengelola bisnis/usaha sendiri seperti yang diinginkan. 


Pengusaha/Businessman adalah orang yang mempunyai usaha sendiri dan mengelolanya sendiri baik itu sebagai pekerja langsung, atasaan, atau hanya berinvestasi yang tinggal duduk santai dirumah. Bagaimana untuk orang-orang yang tidak berlatar belakang pendidikan Ekonomi atau tidak berpendidikan tinggi sedikitpun apakah tidak pantas jadi pengusaha? Tidak tentu saja, banyak orang yang tidak begitu tinggi pendidikan tetapi sukses dalam menjalankan bisnis. Pengusaha rata-rata sudah menyiapkan banyak uang dalam bentuk investasi baik itu barang atau apapun, dan yang dilakukan oleh Pengusaha itu sendiri adalah memastikan bisnisnya berjalan. Cukup mudah bukan? Tergantung dari posisi si Pengusaha apakah dia sebagai pekerja langsung atau sebagai investor. Intinya anda punya modal dalam menjalankan bisnis, besar atau kecil itu tergantung dari usaha apa yang akan dijalankan. Sebagai contoh jika anda punya investasi sebanyak 100 Juta dan ingin membangun pabrik makanan misalnya, itu saha-sah saja tergantung makan apa yang akan diproduksi. Lalu untuk orang-orang berpendidikan selain Ekonomi apakah cukup pantas untuk menjadi Pengusaha? Jawabannya Iya....

Seperti yang saya sebutkan diatas, jika seseorang mempunyai modal yang cukup untuk membangun sebuah bisnis maka orang tersebut bisa menjadi Pengusaha walaupun tidak berpendidikan tinggi sekalipun. Anda sebagai seorang Guru misalnya bisa saja membangun bisnis sampingan untuk menambah pemasukan selain dari gaji dasar perbulan. Anda seorang dokter juga demikian asalkan lihai dalam memanfaatkan waktu. Namun apakah anda yang tidak mengerti bisnis dan seluk-beluk ilmu Ekonomi bisa lebih sukses dari orang yang benar-benar Businessman? Tentu jika bisnis anda banyak menghasilkan profit. Tidak menjadi sebuah keharusan membangun usaha yang berkaitan dengan Ilmu Pendidikan anda, sebagai contoh jika seorang Guru dan ingin membangun usaha pelatihan bahasa inggris misalnya, itu tergantung keinginan anda dan kebutuhan pasar (dalam artian orang yang ingin berbahasa inggris apakah banyak di daerah anda). Nah, untuk anda yang berpendidikan Hukum atau Sosiologi bisnis apa yang cocok bagi anda? Ingat, bisnis yang cocok bagi anda belum pasti cocok bagi pelanggan jika anda ingin membangun usaha jual beli misalnya. Jika anda ahli hukum apakah harus menjual hukum? Tidak tentu saja., walaupun sekarang ini orang yang ingin membeli hukum sangat banyak saat ini namun anda harus mengingat berapa kerugian orang lain yang disebabkan dari “usaha” sebagai ahli hukum. Bagaimana untuk anda yang berpendidikan Teknik? Saya contohnya, saya tidak tau menahu mengenai bisnis dan pasar tetapi ingin sekali terjun ke dalam dunia bisnis walaupun saya setiap hari diajarkan untuk dapat membangun (build) sesuatu, tepatnya saya Teknik Elektro saya dituntut untuk dapat membangun sistem Elektronik atau Software. Namun, setelah saya lulus dari universitas apa yang akan saya lakukan? Mencari pekerjaan (dalam artian menjadi anak buah orang) atau mencari peluang usaha sendiri, misalnya saya ingin membuat usaha peternakan dimana di daerah saya sedang dibutuhkan ternak yang banyak, namun mau diapakan Ilmu Elektro saya? Apakah saya sudah capek-capek kuliah tetapi ilmu saya tidak sdigunakan untuk mencari uang, yang paling logis adalah membangun usaha yang berkaitan dengan ilmu saya namun sekali lagi apakah nanti usaha saya cocok untuk daerah saya? Bisa saya saya menerapkan usaha yang dimana produknya bisa dikirim ke daerah yang cocok (jika daerah saya tidak demikian) tetapi apakah saya mempunyai modal yang cukup untuk jenis usaha yang demikian? Itu memang derita saya :D , bagaimana jika anda di posisi saya? Dibawah ini akan saya jelaskan apa yang cocok menurut saya jika saya di posisi saya :D (tepok jidat) 


1.Mengumpulkan Modal

Atau mencari orang yang mau memberi anda modal dalam usaha, “ngimpi” kayaknya ya :D. Kita tidak harus begitu saja berharap jika ada orang yang secara begitu gampangnya memberi anda modal, itupun jika ada pasti akan menuntu sesuatu pada anda misalnya bisnis yang dibangun dengan modal orang tersebut harus 100 % berhasil. Tetapi apakah kita cukup yakin dengan usaha kita akan berhasil atau tidak? Itu tergantung visi kita kedepan, benarkah? Saya rasa itu tergantung takdir berkata apa (pasrah mode on). Jika tidak ada yang mau memberi modal? Tentu saja anda harus cari sejumlah modal (uang) untuk dapat membangun usaha, lalu bagaimana mencari uang tersebut? Tentu saja  harus bekerja pada orang yang punya peluang pekerjaan, dalam artian bekerja untuk orang lain, beda kenyataanya jika mempunyai usaha sendiri dan mempunyai anak buah tentu saja orang yang bekerja untuk anda, terbalik... kenyataan memang pahit, hidup itu susah jika tak punya uang dan bla-bla-bla. Ada solusi yang lebih baik diposisi ini adalah dengan Kredit, tetapi tentu saja anda harus punya Jaminan dan itu beresiko untuk jangka waktu yang panjang jika anda gagal dalam berbisnis.

2. Jenis atau Usaha Apa Yang Anda Bangun

Setelah mempunyai modal (yang pasti tidak “jatuh dari langit”), hal lain yang perlu difikirkan adalah menentukan usaha apa yang akan dijalankan, alangkah lebih bijaknya jika anda dapat menggunakan ilmu pendidikan anda dalam menjalankan usaha, tetapi ingat poin saya yang diatas bahwa apa yang menjadi minat anda dalam usaha belum tuntu cocok untuk di “konsumsi” oleh orang lain atau tidak sesuai dengan daerah tempat tinggal anda, dan hal yang paling penting adalah Logis dalam menentukan usaha apa yang sesuai, baik itu dari sebannyak apa modal usaha anda karena akan lebih memusingkan jika anda harus berhutang atau kredit atau pengadaian tetapi beresiko (bisa jadi dalam jangka waktu yang panjang) dan jika gagal maka harus membayarnya padahal anda sendiri sedang bangkrut. Jika anda mencoba usaha yang tidak berkaitan dengan ilmu anda dan tidak mengerti apapun mengenai usaha tersebut lantas apa yang dilakukan? Kalau saya, tentu saja akan mencari informasi (mendekati) orang-orang atau pengusaha-pengusaha yang sudah berpengalaman di usaha tersebut dan nantinya secara bertahap akan mengerti tentang usaha tersebut sehingga akan lebih mapan untuk jenis usaha demikian bahkan bisa menjadi pesaing bagi pengusaha-pengusaha yang didekati tersebut, cukup mudah bukan? Mudah jika di pikirkan tetapi sulit untuk diwujudkan, itu memang menjadi banyak kendali bagi banyak orang, tapi jika anda ingin berusaha pasti ada jalan.

3. Kenali Pasar

Pasar yang saya maksudkan disini bukan pasar supermarket atau pasar ikan, tetapi pasar dalam artian umum (market). Pasar merupakan ladang/tempat/sarana dimana kita dapat membangun dan mengembangkan usaha yang akan dijalankan. Kenali Pasar yang sesuai untuk daerah anda, kemudian paling banyak diminati oleh orang-orang disekitar anda, dan yang paling penting adalah harus Logis dengan situasi pasar saat ini. Setelah anda sudah memutuskan jenis atau usaha apa yang dijalankan, selanjutnya mengesuaikan usaha anda di lapangan. Disini akan dibutuhkan strategi atau Business Plan yang mantap dalam menjalankannya, kalau tidak anda harus siap-siap untuk berkerut kening jika rugi. “Untung atau Rugi itu masalah belakangan yang penting kan usaha” memang benar, tetapi siapkah untuk Rugi dan juga siapkah anda untuk Untung, maksud saya setelah anda untung apa yang akan anda lakukan selanjutnya? Behenti begitu saja menikmati hasil keuntungan dan berfoya-foya? Tentu tidak untuk orang yang bijak seperti anda. Anda harus memikirkan bagaimana mempertahankan bisnis untuk tetap eksis atau bahkan terus mengembangkan bisnis ke jaringan yang lebih luas, itu pilihan anda. Jika sudah merasa cukup dengan penghasilan dari untung bisnis sekarang maka hanya mempertahankannya dan jika keuntungan itu belum cukup, maka bisnis harus dikembangkan untuk dapat mengasilkan keuntungan lebih, alangkah bijaknya jika anda terus berupaya dalam mengembangkan bisnis karena ingat anak-cucu kelak :D .

3. Butuh Waktu Untuk Berhasil

Dalam menjalankan usaha, anda tentu saja tidak begitu cepatnya berhasil dengan keuntungan yang sebanyak-banyaknya jika usaha tidak jalan. Pastikan usaha berjalan dengan baik untuk bisa dapatkan keuntungan yang baik nantinya, seperti ibaratnya sebuah pohon yang dimulai dengan tunas, tumbuh batang, daun, dan akhirnya dapat memetik buah keuntungan seperti yang harapkan. Semua usaha dibutuhkan kesabaran dalam menjalankannya dan tentu saja memerlukan waktu untuk dapat tumbuh. Dalam menlajankan sesuatu selalu diperlukan proses yang mantap untuk mendapat hasil yang memuaskan.

4. Selamat, Anda Berhasil



Tentu saja jika sudah mendapatkan untung, bukannya rugi. Anda bisa dikategorikan berhasil jika terus mengasilkan keuntungan yang bergerak naik dan jarang turun. Butuh usaha keras dalam mewujudkannya karena Pasar itu sangat fleksibel dan suka berubah-ubah jauh dari bayangan dan kita harus siap dengan segala kondisi yang bisa jadi menimpa ketika bisnis sedang berjalan. Saingan akan muncul dimana-mana dan apa yang kita upayakan selama ini juga diupayakan oleh orang lain dan kita jangan kalah dalam bersaing, tentu dengan persaingan yang sehat “Siapa yang kuat dia yang bertahan”.

Sudahkah anda memikirkan 4 poin diatas, jika iya,  berarti siap dalam berbisnis dan siap menghapi tantangan apapun untuk bisa terus berkembang dan mendapatkan untung.

AWAL YANG KUAT
PORSES YANG KETAT
HASIL YANG BIJAK

BEST REGARD


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena DeJavu

Dalam hidup anda, pasti pernah merasakan sensasi dimana anda pernah melihat, merasakan, mengunjungi,  suatu tempat atau kejadian atau benda padahal sebenarnya anda belum pernah merasakan hal tersebut, tetapi feeling anda begitu kuat menyatakan pernah, fenomena ini di sebut DeJavu. apakah dejavu itu? berikut ulasan pribadi saya. Sampai saat ini, sejauh penulis tau, tidak ada penelitian yang sah dan akurat mengenai fenomena DeJavu ini. Sebagian ilmuan mengatakan bahwa DeJavu dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, selagi manusia tersebut masih dalam keadaan sadar (tidak dalam keadaan tidur). Pakar metafisika mengakui bahwa fenomena ini terjadi karena ruh/spirit kita saat tertidur dapat keluar dari tubuh dan dapat melayang kemana saja bahkan menembus ruang dan waktu, dalam artian spirit tersebut dapat melakukan perjalanan baik ke masa lalu maupun ke masa yang akan datang. DeJavu terjadi karena spirit tersebut menembus waktu hingga ke masa depan (sehari kedepan ata...

Teknologi Untuk Manusia

Teknologi merupakan satu kata yang sering kita dengar dan baca di zaman yang serba moderen ini, namun taukah kita Teknologi itu mempunyai makna seperti apa? Mari kita simak beberapa fakta berikut ini. Pada zaman dahulu kala, manusia yang hidup hanya mengandalkan alam sekitar untuk bertahan hidup, tetapi manusia belum mengandalkan satu teknologi pun dalam kehidupan mereka, maka muncullah api/fire yang konon katanya ditemukan saat petir menyambar sebuah pohon dan muncullah api, dan manusia purba itupun mulai menggunakan api untuk memanggang daging hewan yang mereka buru dan melahapnya karena daging yang dimakan lebih nikmat, disinilah peran sesuatu yang baru (teknologi) mensejahterakan umat manusia pada waktu tersebut. Tapi.. tunggu dulu, manusia purba yang dimaksudkan disini adalah manusia yang dibayangkan oleh banyak orang yang menganggap manusia itu berevolusi (berubah) dari kera yang di nyatakan oleh Charles Darwin dan itu tentu saja versi pemahaman dari kaum yang tidak mempun...

Raspberry Pi + Debian = Raspbian OS, First Step Configurations

Raspberry Pi   adalah Kit yang dilengkapi dengan microprocessor ARM (700 MHz) yang berjalan hingga kecepatan 1GHz. Raspberry Pi mendukung koneksi ke monitor dengan konektor HDMI dan konektor RCA, kemudian dilengkapi dengan  2 Port USB (yang nantinya bisa digunakan untuk memasang USB Mouse dan USB Keyboard), Konektor Audio (Jack 3,5 mm), 1 Slot SD Card (untuk OS dan data) dan 1 Port mcroiUSB untuk power.